Utang Indonesia, Digunakan untuk Apa?

Beberapa Sebab Utang Indonesia

Dalam suatu negara, mempunyai utang merupakan hal yang cukup wajar. Banyak negara di dunia yang meminjam dari Bank Dunia atau dari negara lain agar mendapatkan dana cukup untuk meningkatkan ekonomi, yang kemudian akan dibayar kembali secara bertahap, ketika perkembangan ekonomi dari negara debitur semakin baik. Tentu saja, ini adalah kondisi ideal, karena pada kenyataannya, utang tidaklah semudah itu dibayar. Berapa utang Indonesia?

Tercatat, pada bulan September 2015, Indonesia memiliki utang luar negeri sejumlah total Rp787,87 triliun. Itu bukanlah jumlah yang kecil, dan menjelang akhir tahun, akan makin bertambah lagi. Menurut bank sentral, sektor yang memiliki utang terbesar adalah sektor swasta, terutama yang berada pada bidang keuangan, pertambangan, listrik, gas, air bersih, dan industri pengolahan. Secara totalnya, utang swasta tersebut mencapai lebih dari 76,1%.

Siapa saja negara dan institusi internasional yang dengan rajin memberikan pinjaman kepada Indonesia ini? Berikut adalah pemberi pinjaman terbesar:

1.      Jepang

Jepang merupakan negara yang menjadi kreditur terbesar bagi Indonesia. Di bulan September 2015 saja, utang pemerintah ke Negeri Matahari Terbit ini mencapai Rp235,76 triliun.

2.      Bank Dunia

Indonesia berhutang sekitar Rp235,27 triliun kepada Bank Dunia, atau sekitar 27,1% dari total utang yang dimiliki negara ini.

3.      Asian Development Bank

Dari Bank Pembangunan Asia ini, Indonesia mendapatkan pinjaman sampai sebesar Rp118,02 triliun.

4.      Perancis

Selain Jepang, negara pemberi pinjaman terbesar kedua untuk Indonesia adalah Perancis, dengan jumlah sampai Rp27,4 triliun.

5.     Jerman

Negara ini juga menjadi kreditur Indonesia yang cukup besar, dengan memberikan pinjaman sebesar Rp21,07 triliun.

6.      Islamic Development Bank

Di bulan September 2015, utang Indonesia kepada bank ini sudah mencapai kurang lebih Rp9,24 triliun.

Meski terlihat suram, sebenarnya utang juga berguna bagi negara. Ini alasannya:

·   Pembangunan infrastruktur – seperti yang sudah disinggung di atas, manfaat dari utang adalah memberikan dana yang cukup untuk membangun infrastruktur modern seperti jalan, rel, dll.

·      Hubungan bilateral – utang adalah jalan untuk mempererat hubungan 2 negara, di mana 2 pihak saling bergantung dalam kerja sama.

·       Menutupi kurangnya anggaran – untuk membiayai APBN di tahun berikutnya, kas, belanja, dll.

·  Modal pembangunan – pinjaman akan dibagi ke semua sektor sesuai kebutuhan, sehingga meningkatkan investasi dan meratakan pendapatan rakyat.

·   Bentuk pengakuan – pemberian pinjaman tersebut juga merupakan bentuk bahwa negara lain mengakui Indonesia sebagai negara yang punya potensi.

Bagaimana mengatasi utang Indonesia? Mau tak mau harus ada perubahan total dalam pembangunan dan pengembangan SDM, sehingga Indonesia bisa berdiri sendiri. Dari menentukan harga dasar dan tertinggi yang menguntungkan produsen dan konsumen, melatih tenaga kerja, memberikan informasi lapangan kerja bagi generasi muda agar ekonomi terus bergerak, mengatur jumlah uang yang ada di pasaran, menghindari monopoli, dan strategi yang lainnya.